Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan

Hai sobat bangkusekolah.com! Apa kabar? Tentunya masih semangat belajar kan? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai analisis laporan keuangan. Yuk simak ulasan berikut ini!

analisa-laporan

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Sekilas tentang Analisis Laporan Keuangan
Setelah perusahaan membuat laporan keuangan, biasanya langkah yang selanjutnya ditempuh adalah menganalisis laporan keuangan melalui rasio-rasio keuangan dengan mempertimbangkan informasi yang telah ada misalnya hasil tahun lalu, rasio antara perusahaan dengan industry, dan antara satu rasio dengan rasio lainnya dalam tahun yang sama.

Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan, tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Cara yang paling mudah dalam analisis keuangan adalah dengan menghitung rasio-rasio (perbandingan) keuangan suatu perusahaan.

Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, seorang analis harus memahami dan melakukan hal-hal berikut ini:
1. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis laporan keuangan.
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dari rasio-rasio keuangan.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain yang berkaitan dan mempengaruhi perusahaan serta usaha perusahaan.

Informasi yang diperlukan dalam analisis laporan keuangan adalah informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu informasi yang penting selain informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar, kualitas manajemen, dan sebagainya.

Pada umumnya, laporan keuangan yang pokok terdiri sebagai berikut.
1. Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai keadaan harta, utang, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2. Laporan laba/rugi adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasional (pendapatan) dan beban yang dikeluarkan dalam kegiatan selama suatu periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.
3. Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil modal suatu perusahaan yang terjadi selama periode tertentu.

Rasio Keuangan

Alat yang digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Yang dimaksud dengan rasio adalah perbandingan, baik yang dinyatakan dengan angka-angka mutlak maupun yang dinyatakan dengan presentase. Rasio keuangan disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalamnya atau antar laporan laba/rugi dan neraca.

Analisis rasio dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Seberapa jauh likuiditas perusahaan?
2. Bagaimana perusahaan mendapat aktiva?
3. Apakah manajemen menghasilkan laba?
4. Apakah para pemegang saham mendapatkan pengembalian yang cukup atas investasi mereka?

Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam analisis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
1. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban (utang jangka pendek). Likuditas berhubungan erat dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo. Perusahaan dapat dikatakan likuid jika perusahaan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada kewajiban lancarnya.
Rasio likuiditas yang sering digunakan yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio modal kerja bersih.
2. Rasio aktivasi
Rasio aktivas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Rasio ini secara keseluruhan terdiri dari perbandingan antara tingkat penjualan dengan tingkat investasi dalam berbagai aktiva perusahaan. Untuk aktivas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan kelebihan dana yang tertanam di dalam aktiva itu. Sebaiknya kelebihan dana itu ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio aktivitas terdiri dari rasio perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, rasio perputaran aktiva tetap, dan rasio perputaran total aktiva.
3. Rasio solvabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengukit yaitu menilai batasan perusahaan itu meminjam uang.
Rasio solvabitas terdiri dari rasio total kewajiban terhadap total asset (Debt to Asset Ratio), rasio utang terhadap modal saham (Debt to Equity Ratio), Time Interest Earned (TIE), dan Equity Multiplier. Rule of Thumb dari rasio solvabilitas adalah 100%. Artinya perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam bukan utang.
4. Rasio rentabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Ada empat rasio yang sering digunakan yaitu:
1) Gross Profit Margin
Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual.
2) Profit Margin / Net Profit Margin
Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.
3) Return On Asset
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.
4) Return on Equity
Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya pengembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini menunjukkan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham.

Itulah sobat pembahasan mengenai analisis laporan keuangan. Semoga bermanfaat ya. Nantikan bahasan topik menarik lainnya. Silahkan like dan share.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*