Sejarah Perekembangan Teori Cahaya

Teori cahaya

Halo sahabat bangkusekolah, kali ini kita akan membahas tentang teori cahaya. Pada jaman dahulu, para pemikir dan ilmuwan sudah tertarik mengenai cahaya. Cahaya merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Cahaya bisa ditemukan di mana-mana sehingga sangat mudah ditemui. Akan tetapi ada beberapa fenomena cahaya yang dramatis seperti fenomena terjadinya pelangi yang memiliki warna beraneka ragam.

Dulu, hal itu sangat sulit dijelaskan menggunakan teori yang sudah ada. Sementara itu, fenomena tersebut juga merupakan hal yang cukup sulit untuk diteliti. Banyak ilmuwan yang mencoba untuk meneliti tentang cahaya diantaranya ilmuwan kuno, ilmuwan era Newton dan Huygen dan kemudian ada juga ilmuwan modern yang ikut meneliti tentang cahaya diantaranya yaitu Maxwell, Max Planck and Einsten.

72479_sinar_laser_663_382

Teori Cahaya

Mari kita bahas mengenai sejarah perkembangan teori cahaya sebagai berikut.

A. Pendapat para pemikir kuno

Cahaya bergerak dengan kecepatan yang terbatas. Hal ini merupakan pendapat yang disampaikan oleh pemikir dan politikus Empedocles. Kemudian, ada Aristoteles yang menemukan bahwa pelangi merupakan hasil pemantulan cahaya oleh titik air hujan. Selanjutnya, ada Euclid yang mengatakan tentang hukum dari pemantulan dan beberapa sifat cermin.

B. Teori Tactile

Teori ini menyatakan teori cahaya berdasarkan teori menyentuh. Jadi, ketika tangan mampu menyentuh suatu benda, maka mata bisa merasakan atau melihat suatu benda. Lalu, ada juga teori yang menyebutkan bahwa mata mengirimkan sinyal-sinyal tak tampak untuk merasakan sebuah benda.

C. Teori Emisi

Teori emisi bertentangan dengan teori tactile. Teori ini mengatakan bahwa benda mengirimkan partikel-partikel ke mata, sehingga mata akhirnya bisa melihat benda sekitarnya. Akhirnya, teori ini mampu mengalahkan teori sebelumnya (teori tactile) sampai abad ke 8.

D. Teori Partikel atau Korpuskular

Teori ini dipeloposri oleh Isaac Newton. Newton melakukan penelitian pada abad ke 17. Newton mengatakan bahwa cahaya terdiri atas beberapa partikel. Partikel-partikel tersebut dipancarkan ke segala arah. Kemudian, dia juga menjelaskan tentang fakta bahwa cahaya bisa dipantulkan. Selain itu, cahaya juga memiliki kelajuan sangat cepat ketika memasuki medium yang lebih pekat/ padat karena tarikan gravitasinya lebih besar. akan tetapi, teori cahaya newton digugurkan oleh teori gelombang Huygen.

E. Teori Gelombang

Teori gelombang merupakan teori yang dipelopori oleh Christian Huygens (abad 17). Kemudian, teori ini dikembangkan oleh Thomas Young and Augustin Fresnel. Teori gelombang menyatakan bahwa cahaya hanya bisa dipancarkan dalam bentuk gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan ke segala arah. Gravitasi tidak mempengaruhi gelombang cahaya sehingga cahaya bergerak makin lambat jika memasuki medium yang lebih padat. Gelombang cahaya berinteferensi seperti gelombang suara. Kemudian, teori gelombang juga mengatakan bahwa cahaya bisa dipolarisasikan. Teroi ini mengatakan juga bahwa cahaya membutuhkan media untuk merambat. Teori gelombang bertentangan dengan teori partikel.

F. Teori Elektomagnetik

James Clerk Maxwell adalah tokoh teori elektromagnetik. Teori ini menyatakan bahwa gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang tidak membutuhkan media untuk merambat. Kelajuan cahaya bisa diprediksi dengan menggunakan beberapa konstanta listrik dan magnet.

G. Teori Kuantum

Tiga teori digabungkan. Pelopor teori ini yaitu Max Planck dan Einsten. “Gelombang cahaya tersusun atas paket-paket energy yang disebut foton pada tahun 1990” (Max Planck). Pada tahun 1905, Einsten mampu menjelaskan mengenai efek foto listrik dengan teori kuantum.

Itulah penjelasan mengenai sejarah perkembangan teori cahaya. Sahabat bangkusekolah.com bisa melihat bahwa ada banyak tokoh yang melakukan penelitian. Sampai sekarang teori cahaya yang dipakai adalah teori elektromagnetik dan teori kuantum.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*