Pengertian Majas dan Jenis Majas

Majas

Halo teman-teman, kali ini kita akan membahas pengertian majas dan jenis-jenis majas. Berikut ini adalah pengertian majas dan jenis-jenis majas.

Pengertian Majas

Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.

Jenis-jenis Majas

Berdasarkan sifatnya, majas dibedakan menjadi empat jenis yaitu :

  • Majas Perbandingan
  • Majas Sindiran
  • Majas Penegasan
  • Majas Pertentangan

Majas Perbandingan

Majas perbandingan dapat dibedakan menjadi 10 macam, yaitu :

  1. Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda tersebut. Contohnya : Penaku menari-nari diatas kertas.
  2. Metafora, yaitu gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar yang sama atau hampir sama. Contohnya : Wajahmu seindah bulan purnama.
  3. Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang membandingkan segala sesuatu dengan suatu hal yang lebih hebat (melebih-lebihkan). Contohnya : Pelari itu berlari secepat kilat.
  4. Hiperbola Negatif (Litotes), yaitu gaya bahasa yang membandingkan segala sesuatu dengan sifat yang berlawanan dengan keadaan yang sebenarnya dengan tujuan merendahkan diri. Contohnya : Saya hanyalah butiran debu.
  5. Simbolik, yaitu gaya bahasa yang membandingkan segala sesuatu dengan benda-benda lain misalnya benda, binatang atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contohnya : Rumah ini ludes dilalap si jago merah.
  6. Metonimia, yaitu gaya bahasa yang menggunakan merk atau nama barang untuk melukiskan suatu hal. Contohnya : Paling enak itu membaca koran sambil minum kapal api. (maksudnya kopi merk kapal api).
  7. Asosiasi, yaitu gaya bahasa yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena adanya persamaan sifat. Contohnya : Gatotkaca merupakan tokoh wayang yang memiliki otot kawat tulang besi.
  8. Alegori, yaitu gaya bahasa yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh. Contohnya : Hidup ini layaknya perahu yang berlayar ditengah samudera.
  9. Eufemisme, yaitu gaya bahasa yang menggambarkan segala sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut. Contohnya : Perusahaan itu menerima karyawan tunarungu.
  10. Sinekdok, gaya bahasa ini dibedakan menjadi dua yaitu :
    • Pars pro toto, yaitu gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk menggantikan seluruhnya. Contohnya : Hingga saat ini, Deden belum kelihatan batang hidungnya.
    • Totem pro parte, kebalikan dari pars pro toto, yaitu gaya bahasa yang menyebutkan seluruhnya, namun sebenarnya yang dimaksud adalah sebagian. Contohnya : Malam ini Inggris akan berhadapan dengan Brazil dalam final piala dunia.

Majas Sindiran

Majas sindiran dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

  1. Ironi, yaitu gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang sebaliknya dari kenyataan yang ada. Contohnya : Tulisanmu sangat bagus, sampai aku tidak bisa membacanya.
  2. Sinisme, yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi namun lebih kasar. Contohnya : Lama-lama aku bisa gila bila bekerja dengan kamu.
  3. Sarkasme, yaitu gaya bahasa yang merupakan sindiran terkasar dan dapat melukai perasaan orang. Contohnya : Dasar sampah tidak berguna!

Majas Penegasan

Majas penegasan dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

  1. Repetisi, yaitu majas penegasan yang menggunakan kata-kata yang berulang-ulang. Biasanya digunakan dalam pidato. Contohnya : Dialah calon presiden yang berpihak kepada rakyat, dialah calon presiden yang akan memberantas korupsi.
  2. Pleonasme, yaitu majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak diperlukan lagi. Contohnya : Pasukan musuh telah kita pukul mundur ke belakang.
  3. Klimaks, yaitu majas penegasan yang menyatakan hal berturut-turut dengan menggunakan kata yang makin lama makin menguat artinya. Contohnya : Para menteri, wakil presiden bahkan presiden hadir dalam acara tersebut.
  4. Anti klimaks, merupakan kebalikan dari klimaks, yaitu majas penegasan yang menyatakan hal berturut-turut dengan menggunakan kata yang makin lama makin melemah artinya. Contohnya : Jangankan mobil, jangankan motor, sepeda saja aku tak punya.
  5. Retorik, yaitu majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Contohnya : Siapa di kelas ini yang tidak ingin naik kelas?

Majas Pertentangan

Majas pertentangan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

  1. Antitesis, yaitu majas pertentangan yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan pasangan kata yang berlawanan arti. Contohnya : Tua muda, kaya miskin sama saja dihadapan Tuhan.
  2. Paradoks, yaitu majas pertentangan yang menggambarkan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidak demikian. Contohnya : Di tengah keramaian aku merasa sepi.

Demikianlah posting tentang pengertian majas dan jenis-jenis majas, semoga bermanfaat. Jangan lupa komentarnya ya, Terima kasih teman.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*