Permasalahan Kependudukan di Indonesia – Bangku Sekolah
Indonesia dan juga negara lainnya pasti memiliki masalah kependudukan. Masing–masing Negara memiliki permasalahan yang berbeda. Permasalah tersebut berkaiatan dengan kuantitas dan kualitas penduduk.
Mengetahui Kuantitas dan Kualitas Penduduk
Ada beberapa metode untuk mengetahui data kuantitas dan kualitas suatu penduduk, yaitu sensus, registrasi, dan survei penduduk. Marilah kita bahas satu persatu metode tersebut.
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk ialah perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk, ekonomi dan data lainnya. Sensus ini dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu dan sifatnya serentak serta menyeluruh.
Terdapat dua tipe metode sensus penduduk, yaitu metode house-holder dan metode canvaser.
-
Metode ini merupakan cara pencatatan dengan mengisi daftar pertanyaan sehingga data kependudukan diserahkan kepada penduduk. Nantinya, penduduk akan diberikan daftar pertanyaan dan diberikan waktu untuk mengisinya. Daftar pertanyaan akan diambil beberapa hari kemudian sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.
Kelemahan metode ini yaitu hanya bisa dilakukan pada daerah yang penduduknya memiliki tingkat pendidikan tinggi sehingga mereka mampu menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.
-
Cara ini dengan mewawancarai penduduk secara langsung. Petugas akan memberikan beberapa pertanyaan kemudian penduduk menjawabnya secara lisan.
Kemudian masih ada jenis sensus yang lain berdasarkan tempat tinggal penduduknya yaitu :
-
Metode ini dilakukan oleh petugas ke setiap orang yang ada pada daerah di mana dilakukan sensus. Baik penduduk asli maupun yang hanya tinggal sementara waktu semuanya diwawancarai.
-
Sensus ini mengunakan system pencatatan hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di mana sensus tersebut dilakukan. Dalam metode ini, penduduk yang tidak tercatat resmi sebagai penduduk daerah tersebut tidak masuk dalam perhitungan.
Untuk Negara Indonesia, biasanya menggunakan metode sensus canvaser dengan mengombinasikan antara sensus de facto dan sensus de jure. Untuk penduduk yang tinggal sementara waktu di tempat tertentu, digunakan sensus de facto, sementara penduduk asli yang menetap digunakan sensus de jure.
Sebenarnya, sensus penduduk perlu dilakukan oleh pemerintah agar pemerintah memiliki data-data penduduknya. Dengan begitu pemerintah dapat :
- Mengetahui perkembangan jumlah penduduk
- Mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk,
- Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk
- Mengetahui komposisi penduduk
- Mengetahui arus migrasi
- Merencanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial sesuai dengan kondisi kependudukan daerah
2. Registrasi Penduduk
Cara lain untuk mengetahui kualitas dan kuantitas penduduk ialah dengan cara registrasi penduduk. Ini merupaka suatu sistem yang dilakukan oleh pemerintah setempat meliputi kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal atau perubahan pekerjaan.
Registrasi penduduk sangat penting manfaatnya. Dengan adanya pembaruan data yang up to date, pemerintah bisa menggunakannya sebagai sumber penyusunan yang bisa langsung digunakan dalam proses perencanaan kemasyarakatan.
Di Indonesia, ada beberapa departemen yang berperan dalam registrasi penduduk. Diantaranya yaitu peristiwa kelahitan dicatat oleh Departemen Dalam Negeri, kematian oleh Departemen Kesehatan, migrasi penduduk oleh Departemen Kehakiman. Nantinya, data-data tersebut akan dihimpun oleh Badan Pusat Statistik.
3. Survei Penduduk
Jika dilihat hasilnya, sensus penduduk dan registrasi penduduk masih memiliki keterbatasan karena hanya menyediakan data statistic kependudukan dan kurang memberikan informasi mengenai sifat dan perilaku penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan survei penduduk.
Permasalahan Terkait Kuantitas dan Kualitas Penduduk
1. Kuantitas Penduduk
Masalah kependudukan dalam hal kuantitas ialah masalah kependudukan dalam hal jumlah. Berikut ini jenis permasalahannya.
-
Kenaikan jumlah penduduk di tiap negaara ototamis memengaruhi banyaknya jumlah di dunia. Kondisi ini merupakan bentuk dinamika penduduk.
Dampak banyaknya jumlah penduduk yaitu :
- Meningkatnya kebututuhan akan berbagai fasilitas sosial
- Persaingan dunia kerja meningkat
- Penganguran meningkat
- Angka kriminalitas meningkat
Untuk menanggulangi masalah tersebut maka dilakukan :
- Program KB
- Menetapkan UU Perkawinan mengenai batasan usia nikah
- Pembatasan tunjangan anak bagi PNS atau ABRI yaitu dua anak.
-
Contoh pertumbuhan penduduk ialah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk dari tahun ke tahun.
-
Hal ini berkaitan dengan tingakt kepadatan yang tidak merata. Secara umum, kepadatan penduduk ialah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah tertentu.
2. Kualitas Penduduk
Ini berkaitan dengan mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Beberapa hal yang menjadi memengaruhi kualitas penduduk antara lain :
-
Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi kualitas sumber daya manusia.
-
Jika angka kesehatan baik, maka angka kematian akan berkurang. Kesehatan dapat diindikasikan dari angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup.
-
Pendapatan perkapita ialah banyaknya pendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk. Suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila pendapatan per kapitanya tinggi.
Demikian pembahasan mengenai permasalahan penduduk di Indonesia, jangan lupa like dan share ya.