LOADING...

Back To Top

September 22, 2020

Konflik Sosial – Bangku Sekolah

By

Konflik atau pertentangan adalah bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat. Konflik sosial yaitu pertentangan antaranggota masyarakat.

 

B. Pandangan tentang Konflik

Ada tiga sudut pandangan tentang konflik, yaitu

  1. Tradisional, konflik negatif karena dapat merusak solidaritas sosial.
  2. Modern, konflik positif karena hidup menjadi dinamis.
  3. Netral, konflik merupakan hal yang wajar karena manusia berbeda-beda sehingga akan timbul konflik.

C. Faktor penyebab konflik

Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya konflik :

  1. Perbedaan antarindividu.
  2. Perbedaan latar belakang kebudayaan.
  3. Perbedaan kepentingan.
  4. Perubahan sosial.

D. Teori konflik

  1. Teori klasik. Dalam teori klasik, konflik terjadi karena adanya perjuangan antarkelas sosial di masyarakat. Tokoh : Karl Marx, George Simmel, Lewis Coser, dan Ralf Dahrendorf.
  2. Teori kontemporer (terbaru), dalam teori kontemporer terjadinya konflik sosial juga berakar pada perbedaan distribusi kekuasaan dalam masyarakat.
  1. Konflikdestruktif : konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang maupun kelompok terhadap pihak lain.
  2. Konflikkonstruktif : konflik yang bersifat fungsional.
  1. Konflik vertikal: konflik antar kelas sosial.
  2. Konflik horizontal: konflik antar kelompok yang sederajat.
  3. Konflik diagonal: konflik yang terjadi karena ketidakadilan dalam alokasi sumber daya.
  1. Konflik terbuka : konflik yang diketahui oleh semua pihak.
  2. Konflik tertutup : konflik yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
  1. Konflik ekonomi : konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi pihak yang berkonflik.
  2. Konflik politik : konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan.
  3. Konflik sosial : konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik.
  4. Konflik budaya : konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
  5. Konflik ideologi : konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang.
  1. Konflik interindividu : erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
  2. Konflik antarindividu : konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih.
  3. Konflik antarkelompok : konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial karena mereka hidup berkelompok-kelompok.
  1. Withdrawal, yaitu menunggu sambil berusaha memahami situasi,  setelah kira-kira mampu dan yakin dapat berhasil, baru melangkah untuk mengatasinya.
  2. Assertif, yaitu berusaha mengatasi secara tegas dan dengan cara yang baik, serta berusaha membina hubungan yang baik dengan pihak lain ditandai dengan adanya kemauan baik untuk saling mengerti dan memahami alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain.
  3. Adjusting, yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan pihak lain.
  1. Avoidance, yaitu menghindar dari konflik.
  2. Force, yaitu menggunakan kekuatan fisik, ancaman, teror, dan paksaan.
  3. Mengabaikan adanya konflik karena menganggap konflik tersebut tidak penting.
  4. Blame, yaitu menyalahkan orang lain karena sumber konflik tidak jelas.
  5. Silencers, yaitu bersikap supaya orang lain diam dengan cara menangis, menggunakan kata sarkasme yang menyinggung masalah pribadi.
  1. Win-win solution, yaitu setiap pihak ingin menang.
  2. Win-lose solution, yaitu salah satu ada yang mengalah.
  3. Lose-lose solution, yaitu kedua pihak sama-sama mengalah.

Cara Menyelesaikan Konflik (Akomodasi)

  1. majority rule yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
  2. conciliation (konsiliasi) yaitu mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan bersama.
  3. stalemate yaitu berhenti pada titik tertentu karena kekuatan seimbang.
  4. elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
  5. integration yaitu mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.
  6. arbitrasi yaitu mengundang pihak ketiga yang memberikan keputusan. Keputusan mengikat pihak yang konflik.
  7. mediasi yaitu mengundang pihak ketiga untuk memberikan nasihat.
  8. kompromi yaitu mengurangi tuntutan.
  9. toleransi yaitu menghargai perbedaan.
  10. koersi yaitu paksaan.

Demikianlah pembahasan tentang konflik sosial, semoga bermanfaat bagi sahabat bangkusekolah.com. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa dilike dan dishare ya.

Prev Post

KONSEP MOL – DASAR PERTIHUNGAN DALAM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN – Bangku Sekolah

Next Post

Sistem Standard Moneter – Bangku Sekolah

post-bars