Sejarah penemuan sel – Bangku Sekolah
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang sejarah penemuan sel. Tapi sebelumnya mari kita bahas apa itu sel. Saat terdengar kata “sel” mungkin yang terbesit dalam benak adalah tempat untuk mengurung penjahat atau pelaku tindak kriminal. Pemahaman ini tidak seutuhnya salah, sebab sel diibaratkan sebuah kamar-kamar kecil yang tersebar diseluruh tubuh. Isi kamar tersebut berupa organel-organel sel yang selalu beraktivitas.
Pada umumnya setiap organisme tersusun atas berbagai jenis sel yang berbeda. Makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel disebut organisme multiseluler dan yang hanya tersusun atas satu sel saja disebut uniseluler. Kata sel berasal dari Bahasa latin “cellula” yang berarti ruang penyimpanan, kamar kecil, bilik kecil, atau kotak kecil. Awalnya orang-orang beranggapan bahwa sel yang ditemukan memiliki bentuk persegi. Penemuan sel pertama kali diawali dengan ditemukannya mikroskop.
a. Robert Hooke
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh ilmuan Inggris, Robert Hooke, pada tahun 1665. Ia menggunakan mikroskop paling sederhana buatannya sendiri untuk mengamati sayatan gabus dari sebuah pohon.
b. Antonie van Leeuwenhoek
Pada tahun 1674, seorang ilmuan Belanda Antonie van Leeuwenhoek menyempurnakan teknik pembuatan lensa mikroskop. Kemudian dari penemuannya tersebut dapat digunakan untuk mengamati mikroorganisme bersel tunggal seperti bakteri. Awalnya, ia berhasil mengamati suatu bakteri yang diambil dari kotoran gigi. Ia melanjutkan penelitiannya pada protozoa.
Penemuan sel memunculkan beberapa teori sehubungan dengan definisi sel itu sendiri. Berikut adalah teori-teori tentang sel yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan:
a. Rudolf Virchow
Pada 1858 Rudolf Virchow mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (Omnis cellula e cellula), sehingga lahirlah teori “Sel merupakan kesatuan pertumbuhan”.
b. Schleiden dan Schwan
Scheiden & Schwan (1804-1881 dan 1810-1882) adalah tokoh ilmuan yang telah berjasa dalam dunia mikrobiologi, dengan teori sel merupakan suatu kesatuan struktural (berdasarkan bentuk). Scheilden mengamati sel pada tumbuhan dan Schwann mengamati sel pada hewan. Mereka membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup.
c. Max Schultze
Menurut Max Schultze (1825-1874) sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan, yang menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung dalam tubuh mkhluk hidup tercermin dalam aktivitas dalam sel. Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
d. Robert Brown
Brown (1831) mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan kemudian melihat benda kecil yang terapung dalam sel kemudian diberi nama inti sel atau nukleus.
e. Felix Durjadin
Pada tahun 1835 Felix Durjadin mengemukakan bahwa bagian penting dari sel adalah isi sel. Kemudian menyimpulkan bahwa isi sel terdiri dari materi hidup.
f. Johannes Purkinje
J. Purkinje (1839) adalah orang yang pertama kali menyebut isi sel dengan protoplasma (zat yang pertama kali dibentuk). Hasil penelitiannya juga menyebutkan: • Ada satu bentuk yang lebih kental dan lebih gelap dari keadaan sekitarnya disebut nucleus.
• Sedang bentuk lain yang tampak lebih cair atau bersifat koloid disebut sitoplasma.
Hanstein (1880) menyimpulkan bahwa meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu dermatogen (pembentukan epidermis), periblem (pembentukan korteks), dan pelorom (pembentukan silinder pusat). sel merupakan kantong yang berisi organesel.
g. Edmund B. Wilson
Menurut Edmund B. Wilson (1983), sel merupakan kesatuan hereditas makhluk hidup. Sel sebagai kesatuan hereditas (penurunan sifat). Artinya sifat keturunan terdapat pada kromosom, dan kromosom terdapat di dalam inti sel. Inti sel pada sel kelamin adalah spermatozoa dan ovum.
h. Walther Flemming dan Eduard Strasburger
Mereka mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori sel baru, yaitu sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup.
i. Rene Dutrochet
Rene Dutrochet (1987) menyebutkan sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Artinya bahwa suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila ada pertambahan ukuran dalam tubuhnya. Penambahan volume tubuh tersebut disebabkan karena pertambahan ukuran sel dan pertambahan jumlah sel.
Inilah sejarah penemuan sel dari awal ditemukannya hingga penemuan selanjutnya hingga abad ke-19. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai teori tentang sel, di antaranya: • Semua makhluk hidup tersusun atas satu atau banyak sel. • Sel adalah unit terkecil dari organisme hidup. • Sel merupakan unit struktural makhluk hidup. • Sel merupakan kesatuan pertumbuhan. • Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
• Sel merupakan unit hereditas.
Baca juga : sejarah penemuan virus.
Semoga setelah membaca sejarah penemuan sel dan teori sel di atas, ilmu kita jadi bertambah ya. Terima kasih telah berkunjung ke bangkusekolah.com. Jangan lupa di like dan di share ke temen-temen ya 🙂