Zat Aditif dalam Bahan Makanan

Zat Aditif dalam Makanan

Hai sobat bangkusekolah.com. Kali ini kita akan membahas zat aditif dalam bahan makanan. Setiap hari, manusia memerlukan makanan untuk proses pertumbuhannya.

jenis_makanan_mengandung_zat_aditif_yang_digemari_anakanak_110224153227

Selain untuk proses pertumbuhan, makanan juga berguna sebagai sumber zat penunjang dan pengatur proses dalam tubuh seperti vitamin dan mineral. Makanan sehat bisa ditentukan dari zat yang terkandung di dalamnya. Apabila makanan tersebut mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh, maka makanan tersebut dapat dikatakan sebagai makanan sehat. Kita harus mengkonsumsi makanan yang beragam setiap harinya agar zat yang dibutuhkan oleh tubuh bisa tercukupi. Satu jenis makanan tentunya tidak mengandung semua zat yang diperlukan oleh tubuh kita.
Agar makanan terasa enak dan menarik maka perlu ditambahkan zat lainnya seperti garam dan gula. Garam dan gula merupakan contoh zat aditif alami. Masih ada banyak zat aditif yang mengandung bahan kimia yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan penggunaan zat aditif yaitu agar tampilan makanan terlihat menarik, membuat makanan rasanya enak, memperkaya kandungan nutrisi, dan mencegah makanan cepat busuk.
Sebenarnya, zat aditif tidak hanya zat yang sengaja ditambahkan oleh manusia ke dalam makanan. Namun, zat yang tercampur secara tidak sengaja ke dalam makanan juga termasuk kategori zat aditif. Misalnya saja pada saat pengolahan dan pengemasan.

Jenis Zat Aditif
Ada dua jenis zat aditif, yaitu :
a. Zat Aditif berasal dari bahan alami. Contohnya seperti letisin dan asam sitrat.
b. Zat aditif berasal dari bahan kimia. Misalnya saja amil asetat dan asam askorbat.

Kelompok zat aditif berdasarkan fungsinya

  1. Zat Pewarna. Tujuan penggunaan zat pewarna yaitu agar membuat tampilan makanan menjadi segar dan menarik sehingga menggugah selera makan seseorang.
    • Zat pewarna alami : berasal dari ekstrak tanaman seperti daun pandan untuk warna hijau, kunyit untuk warna kuning, warna merah dari daun jati dan warna jingga dari wortel. Warna dari bahan alami terbatas jumlahnya sehingga banyak orang menggunakan warna yang berasal dari pewarna buatan dari bahan kimia.
    • Zat pewarna sintetik : terbuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan pewarna ini memiliki jumlah warna yang lebih lengkap, mudah disimpan serta lebih tahan lama.
      Akan tetapi, zat pewarna sintetik sangat berbahaya apabila menggunakan pewarna yang bukan untuk makanan seperti pewarna pakaian karena bisa menyebabkan penyakit kanker.
  2. Zat Pemanis. Ada dua jenis zat pemanis yaitu :
    • Zat Pemanis Alami, berasal dari bahan alami tumbuhan seperti dari kelapa, tebu, buah-buahan, madu dan aren.
    • Zat Pemanis Buatan, berasal dari bahan kimia seperti sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartame dan sebagainya. Jenis pemanis buatan tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia. Hindari konsumsi pemanis buatan karena bisa menyebabkan tumor pada kandung kemih.
  3. Zat Pengawet. Salah satu cara untuk mengawetkan makanan yaitu dengan menambahkan zat aditif pada makanan. Tujuannya agar makanan tidak berubah bau dan rasa, tetap segar serta membuat makanan tidak busuk. Zat pengawet juga dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu :
    • Zat pengawet alami dari alam misalnya saja gula untuk mengawetak manisan buah-buahan dan garam dapur yang diberikan pada ikan asin.
    • Zat pengawet sintetik berasal dari bahan kimia. Misalnya saja asam cuka yang digunakan untuk mengawetkan acar. Namun ada jenis pengawet yang tidak boleh digunakan untuk makanan karena bisa membahayakan tubuh manusia yang memakannya. Zat yang dimaksud yaitu formalin. Zat ini biasa digunakan untuk mengawetakn mayat.
      Boraks juga tidak boleh digunakan pada makanan karena fungsi boraks yang sebenarnya yaitu untuk pembuatan keramik, gelas, dan kertas. Apabila mengkonsumsi boraks, dapat mengakibatkan :

      • Sistem saraf terganggu
      • Pendarahan lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat
      • Komplikasi otak dan hati
      • Mengakibatkan kematian
  4. Zat Penyedap Cita Rasa. Rempah-rempah berfungsi sebagai zat penyedap cita rasa sehingga rasa makanan menjadi lebih enak. Selain jenis rempah-rempah sebagai zat penyedap alami, ada zat penyedap yang berasal dari bahan kimia seperti :
    • Oktil Asetat : aroma seperti buah jeruk
    • Etil butirat : aroma seperti buah nanas
    • Amil Asetat : aroma seperti buah pisang
    • Amil Velerat : aroma seperti buah apel

Selain yang disebutkan di atas, ada jenis MSG yang ditambahkan pada makanan sehingga makanan menjadi lebih sedap. Penggunaan MSG yang berlebihan bisa menyebabkan pusing atau kepala berdengung. Namun, kecurigaan ini masih mengalami pro dan kontra.
Itulah sobat pembahasan mengenai zat aditif dalam makanan. Kamu harus cerdas memilih mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan aditif dari bahan alami karena lebih aman. Zat aditif yang berasal dari bahan kimia bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia. Yuk dangan lupa like dan share ya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*