Pengertian Pengindraan Jauh

Penginderaan Jauh

Pengertian Penginderaan Jauh

Hai sobat bangkusekolah.com, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian penginderaan jauh. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.

ZvV9qTLHRO
Alat yang digunakan adalah pengindera atau sensor. Biasanya, sensor dipasang pada wahana atau platform yang berupa pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang-alik. Objek yang diindra atau yang ingin diketahui berupa objek di permukaan bumi, dirgantara, atau antariksa. Pengindraan dilakukan dari jarak jauh sehingga disebut pengindraan jauh.
Dalam bahasa asing istilah yang sering digunakan untuk penginderaan jauh adalah remote sensing (Inggris), teledectetion (Prancis), dan ferenerkundung (jerman).

A. Foto dan Foto Udara

Permukiman yang difoto dari arah horizontal tampak seperti yang terlihat sehari-hari. Bagian-bagian rumah yang tergambar pada foto tersebut tampak dengan jelas seperti jendela, pintu, atap, dinding, dan pagar. Tempat pemberhentian andong (kereta kuda) yang difoto dari arah horizontal, tampak jelas bagian-bagian pohon yang terekam, seperti batang, daun, dan rantingnya. Sedangkan kuda yang terekam tampak jelas bagian-bagiannya seperti kepala, ekor, mata dan kaki.

Hasil foto secara horizontal tampak sangat berbeda dibandingkan dengan hasil pemotretan dari atas atau udara. Rumah yang dipotret dari udara yang tampak atau terekam pada hasil foto hanya bentuk atapnya. Hutan yang dipotret dari udara yang terekam pada foto hanya bagian tajuknya.

Bentuk bumi itu bulat. Maka dari itu, makin tinggi tempat pemotretan dengan sudut pemotretan yang tetap, daerah yang tergambar atau terekam dalam foto makin luas. Di samping itu, makin tinggi tempat pemotretan, benda atau objek yang tergambar makin kecil.

Pemotretan dari udara dapat dilakukan dengan menggunakan balon udara, pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang-alik yang mencapai ketinggian ratusan kilometer dari permukaan bumi. Alat yang digunakan untuk memotret dari udara, pada mulanya berupa kamera biasa seperti yang terlihat pada tukang foto. Namun, kamera seperti itu memiliki kemampuan sangat terbatas. Kemudian, ditemukan alat lebih canggih yang dapat digunakan untuk memotret benda atau obejk di permukaan bumi dari satelit sangat tinggi, antara lain scanner dan radar. Dalam pengindraan jauh, kamera, scanner, dan radar disebut sensor. Gamar atau rekaman yang dihasilkan kamera disebut foto udara atau citra foto.

B. Kegunaan Citra Penginderaan Jauh

Dengan mempelajari foto udara, citra scanner, ataupun citra radar dapat digunakan untuk mengetahui kerapatan tumah penduduk, kerapatan pohon, luas hutan, lebar sungai, arah aliran sungai dan jenis tanaman. Apabila jumlah dan jenis foto udara yang dipelajari banyak, hal yang dipelajari juga makin banyak. Misalnya, rumah di suatu kampong yang terekam pada foto udara berjumlah 50 buah. Pada umumnya, tiap keluarga terdiri atas 5 orang. Oleh jarena itu, jumlah penduduk kampong diperkirakan berjumlah 50 x 5 = 250 orang.

Foto udara atau citra satelit dapat digunakan untuk:
– Mengetahui tempat-tempat yang rawan kemacetan lalu lintas
– Daerah yang rusak akibat gempa bumi
– Titik-titik api pusat kebakaran hutan
– Daerah laut yang kaya ikan
– Suhu permukaan air laut.

C. Sistem Pengindraan Jauh

Komponen dan interaksi antarkomponen dalam sistem pengindraan jauh dapat dilukiskan sebagai berikut ini:

a. Sumber tenaga
Pengindraan jauh harus memiliki sumber tenaga, baik secara alami maupun buatan. Tenaga itu mengenai objek di permukaan bumi, kemudian dipantulkan ke sensor. Sumber tenaga dapat berupa tenaga dari objek yang dipancarkan ke sensor.

b. Atmosfer
Atmosfer membatasi bagian spectrum elektromagnetik yang dapat digunakan dalam pengindraan jauh yaitu berpengaruh terhadap panjang gelombang.

c. Interaksi antara tenaga dan objek
Tiap objek mempunyai karakteristik tertentu dalam memancarkan atau memantulkan tenaga ke sensor. Pengenalan objek dengan menyidik karakteristik sprektal objek yang tergambar pada citra.

d. Sensor
Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh sensor. Tiap sensor mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap bagian spectrum elektromagnetik. Di samping itu, sensor juga memiliki kepekaan berbeda dalam merekam objek terkecil yang masih dapat dikenali dan dapat dibedakan dengan objek lain atau terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan sensor untuk menyajikan gambaran objek terkecil disebut resolusi spasial. Resolusi spasial merupakan petunjuk bagi kualitas sensor. Makin kecil objek yang dapat terekam, makin baik kualitas sensornya.

e. Perolehan data
Perolehan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara manual dan numerik.
o Cara manual : cara memperoleh data dengan interpretasi secara visual
o Cara numerik atau digital: cara memperoleh data dengan menggunakan komputer.

f. Pengguna data
Keberhasilan aplikasi pengindraan jauh adalah diterima tidaknya hasil pengindraan jauh oleh para pengguna data. Jadi, pengguna data merupakan komponen yang penting dalam sistem pengindraan jauh. Kerincian, keandalan dan keseuaian hasil pengindraan jauh terhadap kebutuhan pengguna sangat menentukan diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh para pengguna.

Itulah pembahasan mengenai pengindraan jauh. Semoga dapat bermanfaat ya. Yuk like dan share.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*