Aritmatika Sosial. Hai sobat bangkusekolah.com! Kamu pasti pernah pergi ke pasar bukan? Di sana, kamu bisa melihat adanya transaksi jual beli yang dilakukan oleh pembeli dan penjual di pasar. Nah, kegiatan tersebut merupakan contoh dari aritmatika sosial. Untuk mengetahuinya lebih dalam, mari kita bahas secara lebih rinci.
A. Aritmatika Sosial dalam Kegiatan Ekonomi
1. Menghitung nilai keseluruhan dan nilai per unit.
Contohnya, harga sebuah buku tulis Rp.2.500. Jika kita ingin membeli 5 buah buku tulis maka uang yang harus dibayarkan adalah 5 x Rp.2.500 = Rp.12.500
Jika harga satu pak buku tulis yang berisi 12 buah buku adalah Rp.24.000 maka kita dapat menghitung harga 1 buah buku yaitu Rp.24.00 ; 12 = Rp.2.000. Dalam masalah di atas, harga 5 buah buku tulis dan harga satu pak buku tulis merupakan nilai keseluruhan. Sedangkan, harha satu buah buku tulis merupakan nilai per unit.
2. Harga pembelian, harga penjualan, untung dan rugi
Harga beli adalah harga barang dari pabrik, grosir atau tempat lainnya. Harga beli sering disebut sebagai modal. Modal merupakan harga beli ditambah dengan ongkos atau biaya lainnya.
Harga jual yaitu harga barang yang ditetapkan oleh pedagang kepada pembeli.
Contoh: sebuah mobil bekas dibeli dengan harga Rp.35.000.000. Mobil tersebut dipakai dengan biaya Rp.2.100.000. Setelah itu, mobil tersebut dijual dengan harga Rp.40.000.000. Berapa rupiah keuntungan yang diperoleh dari jual beli tersebut?
Jawab : modal = Hb + biaya perbaikan
= 35.000.000 + 2.100.000
= 37.000.000
Untung = Hj – modal
= 40.000.000 – 37.100.000
= 2.900.000
Jadi untungnya sebesar Rp.2.900.000.
3. Presentase untung dan rugi
a. Menentukan presentase untung atau rugi
Presentase untung = untung/ harga pembelian x 100%
Presentase rugi = rugi / harga pembelian x 100%
b. Menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika presentase untung atau rugi diketahui.
Contoh : seorang pedagang menjual suatu barang dengan harga Rp.210.000 dan mendapat untung 5% dari harga beli. Tentukan harga beli barang tersebut.
Jawab:
Harga penjualan = Hb + untung
Rp.210.000 = Hb + 5% Hp
= 100 % Hb + 5% Hb
= (100% + 5%) Hb
Hb = Rp.210.000 : 105/100
= Rp.210.000 x 100/105
= Rp.220.500
B. Rabat (diskon), bruto, netto, dan tara
1. Potongan harga
Potongan harga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Potongan harga = % potongan harga x harga semula
Presentase potongan harga = potongan harga/ harga semula x 100%
Harga setelah dikenai potongan harga = harga semula- potongan harga.
2. Potongan jumlah atau berat (tara).
Tara dapat berupa berat pembungkus. Potongan tara yaitu potongan jumlah atau berat barang karena adanya pembungkus. Kemudian, jumlah barang tanpa bungkus yaitu neto. Bruto merupakan berat keseluruhan yaitu berat barang dan berat kemasannya. Dapat dirumuskan sebagai berikut ini:
Bruto = neto + tara
Neto = bruto – tara
Tara = bruto – neto
Besarnya neto atau tara jika diketahui dalam bentuk presentase
Neto = presentase neto x bruto
Tara = presentase tara x bruto
Presentase neto = neto/bruto x 100 %
Presentase tara = tara / bruto x 100 %
C. Bunga dan Pajak
1. Bunga
Jika tabungan atau modal (M) rupiah yang ada di bank mendapat bunga p% per tahun, maka :
Bunga n tahun = n x p% x M
Bunga n bulan = 2/12 x p% x M
Bunga m hari = n/360 x p% x M
2. Pajak
Pajak adalah sumbangan wajib yang diberikan oleh penduduk kepada negaranya. Ada 3 jenis pajak, yaitu:
a. Pajak penghasilan (PPh)
b. Pajak pertambahan nilai (PPN)
c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Itulah sobat pembahasan mengenai aritmatika sosial. Jangan lupa like dan share ya. Thanks.
Be the first to comment