
Pengertian Arus Listrik
Sahabat bangkusekolah.com, apa itu pengertian arus listrik ? Gerakan atau muatan listrik disebut sebagai arus listrik. Pergerakan arus listrik hanya bisa terjadi pada benda yang disebut sebagai konduktor. Jenis konduktor ada beraneka ragam seperti logam, gas dan larutan. Kemudian, masing-masing jenis konduktor memiliki pembawa muatan sendiri seperti:
- Logam, pembawa muatannya adalah elektron-elektron.
- Gas, pembawa muatannya adalah ion positif dan electron.
- Larutan, pembawa muatannya adalah ion positif dan ion negatif.
Penyebab Arus Listrik
Apa yang menyebabkan arus listrik dapat terjadi? Coba bayangkan jika seandainya arus listrik seperti air yang mengalir pada sebuah pipa. Tentu saja aliran tersebut bisa terjadi karena adanya tekanan dari pompa ke air. Sebagaimana contoh tersebut, muatan listrik juga bisa mengalir pada suatu rangkaian karena disebabkan oleh suatu sumber energy yang disebut sebagai pompa muatan. Akibatnya, muatan listrik akan dikenai suatu gaya, yaitu gaya gerak listrik (ggl) sehingga timbulah arus listrik. Gaya gerak listrik ini dapat diperoleh dari baterai, aki, sel volta dan sebagainya. Ggl disebut juga sumber tegangan yang menimbulkan beda potensial sehingga arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian listrik.
Arus listrik dapat terjadi karena muatan positif yang bergerak ataupun karena muatan negatif yang bergerak. Arah arus listrik adalah arah aliran muatan positif. Jika muatan yang bergerak adalah muatan negative, seperti electron dalam logam misalnya, maka arah arus berlawanan dengan arah aliran elektron.
Kuat Arus Listrik
Dalam suatu selang waktu( ∆t ), muatan yang melewati penampang (A) adalah ∆q sehingga kuat arus listrik (I) yang mengalir dapat dinyatakan sebagai:
∆q adalah banyaknya muatan yang mengalir untuk selang waktu ∆t yang sangat kecil.
Untuk arah searah, jumlah yang mengalir melalui penampang kawat atau konduktor adalah konstan sehingga dapat dituliskan
dengan demikian, satuan arus listrik dalam Standar Internasional adalah coulomb pr sekon (C/s) yang lebih dikenal dengan ampre (A), diambil dari nama seorang fisikawan Perancis bernama Andre Marie Ampere. Besaran kuatan arus l termasuk besaran pokok sedangkan muatan q dan waktu t adalah besaran turunan.
Bila luas penampang yang dilewati arus sebesar A, maka rapat arus (J) dapat dituliskan mejadi
Rapat arus (J) didefinisikan sebagai besarnya kuat arus per satuan luas penampang. Rapat arus J mempunyai satuan ampere/m2.
Contoh soal
Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu kabel yang luas penampang kawatnya 0.2 mm2 dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0.17 Ma. Berapakah (a) rapat arusnya? Dalam, satu jam , berapakah besar muatan yang melalui kabel tersebut? (c) bila muatan elektron – 1.6 x 10 pangkat negatif 19 C, berapakah banyak elektron yang mengalir dalam 1 jam?
Jawab:
Rapat arus dapat dihitung, yaitu
Untuk selang waktu t = 1 jam = 3600 s, muatan yang melalui kabel tersebut diperoleh dengan menerapkan rumus:
Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,16 C adalah
Itulah sobat, pembahasan mengenai arus listrik. Arus listrik yang baru saja dibahas merupakan jenis arus listrik dinamis. Bagaimana? Sudah tahu bukan mengenai apa itu pengertian arus listrik. Jadi, arus listrik merupakan aliran muatan listrik, kemudian, arah arus listrik sesuai dengan arah aliran muatan positif atau berlawanan arah dengan arah aliran muatan negatif. Arus listrik mengalir dari titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam rangkaian tertutup. Yuk, jangan lupa like dan share ya.
Mas kalo cara settiung listrik ke Kwh Listrik giaman itu mas