
Sahabat Bangkusekolah.com, kali ini kita akan membahas mengenai sifat sifat cahaya yang akan dibagi menjadi dua kategori utama yaitu cahaya berinteraksi dengan bahan atau zat dan perambatan sifat cahaya. Cahay termasukgelombang, oleh karena itu perambatan cahaya hampir sama dengan gelombang-gelombang lainnya misalnya gelombang air dan gelombang suara.
Langsung saja kita bahas secara mendetail yuk!
Sifat Sifat Cahaya
A. Interaksi Cahaya dengan Bahan atau Zat
Cahaya bisa berinteraksi dengan atom-atom di dalam suatu bahan. Interaksi yang dilakukan cahaya dengan atom menyebabkan benda bergetar. Frekuensi cahaya yang mengenai dan struktur elektron dalam atom akan mempengaruhi besar kecil getaran elektron.
Ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi saat cahaya berinteraksi dengan suatu bahan, yaitu cahay dapat diteruskan, cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat diserap oleh bahan. Dari ketiga kemungkinan ini, cahaya bisa terjadi sendiri-sendiri maupun gabungan. Misalnya ada sebagian cahaya yang dipantulkan dan ada sebagian cahaya yang diserap oleh suatu bahan.
– Bahan tembus cahaya
Bahan yang bisa meneruskan cahaya seperti udara, lensa dan air. Bahan yang bisa dilalui cahaya disebut benda tembus cahaya (transparent). Kamu masih bisa melihat benda-benda di depanmu ketika benda yang tembus cahaya didekatkan ke mata kamu.
– Bahan tak tembus cahaya
Ketika gelombang cahaya dipantulkan oleh suatu bahan, maka kita dapat melihat benda tersebut dengan jelas. Kita bisa melihat suatu benda karena benda tersebut memantulkan cahaya. Bahan-bahan berwarna gelap lebih sedikit memantulkan cahaya dibandingkan dengan bahan yang berwarna terang. Bahan-bahan yang dapat menyerap atau memantulkan cahaya disebut benda tak tembus cahaya (opaque). Contoh benda yang tak tembus cahaya yaitu tubuh manusia, buku, meja, cermin dan sebagainya. Kita benda tak tembus cahaya didekatkan ke mata kita, kita sama sekali tak bisa melihat benda-benda disekitar kita.
– Bahan buram
Selain ada bahan-bahan tembus cahaya dan tak tembus cahaya, ada bahan-bahan yang bisa meneruskan sebagian cahaya tetapi memantulkan dan menyerap sebagian cahaya lainnya. Bahan-bahan seperti ini disebut bahan buram (transculent).
B. Perambatan Cahaya
Christian Huygens (1678) menemukan teori pertama yang menjelaskan gerak gelombang pada tiga dimensi. Huygens berpendapat bahwa puncak gelombang cahaya berbentuk permukaan-permukaan seperti kulit bawang.
– Model Gelombang Huygen
Huygen menyatakan bahwa setiap titik pada permukaan gelombang juga berperilaku sebagai sebuah sumber gelombang lingkaran baru yang lebih kecil, yang disebut wavelet. Konstruksi gelombang yang diajukan oleh Huygens ini mampu menjelaskan kenapa gelombang cahaya cenderung akan memancar ketika keluar dari sebuah lubang kecil, bukannya berupa sebuah berkas sinar.
– Interferensi
Interferensi terjadi ketika dua gelombang bertemu. Ketika puncak gelombang bertemu dengan puncak gelombang lainnya maka akan membentuk gelombang yang lebih besar yang disebut interferensi konstruktif. Sedangkan interferensi konstruktif merupakan peristiwa bertemunya sebuah gelombang dengan lembah gelombang yang lain, kedua gelombang ini akan cenderung saling meniadakan sehingga menghasilkan gelombang yang lebih kecil atau bahkan sama sekali tidak ada.
– Difraksi
Difraksi merupakan memancarnya cahaya yang melalui celah sempit. Misalnya ketika genteng rumah bocor atau berlubang, kamu bisa melihat bahwa akan ada cahaya yang masuk ke rumah pada siang hari. Jika lubang tersebut besar, maka cahaya matahari yang masuk akan berupa berkas garis lurus.
Itulah pembahasan mengenai sifat cahaya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk sahabatbangkusekolah.com. Jangan lupa lika dan share ke teman-teman ya.
Be the first to comment