Jenis jenis mikroskop

mikroskop

Jenis jenis mikroskop. Hai sobat bangkusekolah.com, sudah tahukah kamu apa itu mikroskop dan juga jenis-jenisnya?

Mikroskop cahaya
Mata manusia memiliki keterbatasan untuk melihat benda yang sangat kecil atau makhluk hidup yang sangat kecil. Lebih tepatnya lagi, mata manusia tidak dapat melihat dan mengamati objek yang ukurannya sangat kecil yaitu kurang dari 0,1 mm (mikroskopis). Untuk mengamati hewan atau benda mikroskopis, kita perlu menggunakan alat bantu untuk dapat memperjelas objek pengamatan. Alat bantu itu dapat berupa kaca pembesar atau lup maupun mikroskop. Mikroskop ( bahasa Yunani, micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Cara kerja mikroskop dikerjakan dengan jalan memusatkan berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan objek yang diperbesar.

Orang pertama yang menggunakan prinsip ini adalah Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda. Lalu, tahun 1610, Galileo, ahli fisika modern dan astronomi menggunalan mikroskop untuk mengamati gejala alam. Lalu, ada Antonie van Leeuwenhoek dari Belanda membuat mikroskop dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert Hooke, seorang ilmuwan Inggris meneliti serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil pada gabus.

Jenis jenis mikroskop

Berdasarkan sumber cahaya-nya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

a. Mikroskop cahaya

Pada mikroskop cahaya, sumber cahayanya berasal dari cahaya matahari atau lampu. Lensanya terbuat dari kaca. Ada tiga lensa yang digunakan yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objecktif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler yang yang berlensa tunggal dan ganda. Lensa kondensor untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1.000 kali.

b. Mikroskop stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan alat ini terlihat secara 3 dimensi. Ketajaman lensa mikroskop stereo lebih tinggi dibandingkan mikroskop cahaya.

c. Mikroskop electron

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati sel-sel yang sangat halus. Sebagai pengganti lensa, mikroskop ini menggunakan magnet dan electron sebagai pengganti cahaya. Mikroskop ini memiliki perbesaran hingga 100 ribu kali.

Cara menggunakan mikroskop

Berikut ini adalah langkah menggunakan mikroskop dengan benar:

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.

2. Putar revolver sehingga lensa objectif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai dengan bunyi klik pada revolver.

3. Aturlah cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya yang masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.

4. Tempatkan praparat pada meja benda tepat pada lubang praparat dan jepit dengan penjepit objek atau benda.

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam atau memfokuskan, putarlah pemutar halus.

6. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa objecktif dengan ukuran 10x, 40x, atau 100x dengan cara memutar revolver hingga bunyi “klik”. Untuk mengatur fokus, lakukan hal yang sama dengan no 5.

7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpanlah kembali ke dalam lemari atau pada tempat yang tidak lembab.

Baca juga : bagian bagian mikroskop.

Peralatan pendukung lain yang digunakan dalam mengamati gejala-gejala kehidupan

a. Atmometer atau evaporimeter

Atmometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan penguapan. Dengan alat ini, kita dapat mengetahui berapa jumlah air yang diuapkan ke udara dalam waktu tertentu. Satuan yang digunakan adalah mL/m2s. Atmometer merupakan tabung berskala yang diisi air.

b. Anemometer

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengamati kecepatan angin. Angin merupakan gejala alam yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat diamati dan dirasakan geraknya. Dengan demikian, aspek yang dapat diamati dari angin adalah kecepatan geraknya. Berdasarkan prinsip penggunaannya, anemometer dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya anemometer dengan propeller, anemometer digital, hing range dan low range. Yang paling banyak digunakan oleh orang yaitu jenis digital. Anemometer digital memiliki 3 skala pengukuran, yaitu m/s, km/jam, dan knot. Dengan menggunakan anemometer jenis ini, pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dan data akan tersimpan secara otomatis.

c. Termometer

Termometer digunakan untuk mengukur suhu. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah volume air akan meningkat. Begitupun sebaliknya, jika air didinginkan maka volumenya akan turun. Selain pada air, peristiwa ini juga terjadi pada raksa dan alkohol.

d. pHmeter

pH meter adalah alat untuk mengukur pH, yaitu derakat keasaman suatu zat. Dengan menggunakan alat ini, kita akan menentukan apakah suatu zat termasuk asam, basa atau netral.

Yap, itulah pembahasan mengenai jenis jenis mikroskop dan peralatan pendukung lain untuk mengamati gejala-gejala kehidupan. Silahkan like dan share ya,, agar bermanfaat juga buat yang lainnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*