Teori Nilai Uang

Teori Nilai Uang

Teori nilai uang. Hai sahabat bangkusekolah.com, sebagaimana kita tahu, nilai uang selalu naik dan turun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya nilai uang. Apa sajakah faktor-faktor tersebut?

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya nilai uang;
1. Jumlah uang atau penawaran uang.
2. Cepatnya uang yang beredar atau permintaan uang, dan
3. Jumlah barang yang diperdagangkan.

uangnnTeori Nilai Uang

Walaupun demikian, ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya mengenai nilai uang. Tentu saja pendapat yang diberikan dari satu tokoh dengan tokoh lainnya berbeda-beda. Maka dari itu, marilah kita bahas teori uang yang dikemukakan oleh beberapa tokoh secara satu persatu.

1. Teori Kuantitas

David Ricardo menyatakan pendapatnya mengenai teori kuantitas. David Ricardo menyatakan bahwa nilai uang itu tergantung pada jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat. Jadi, jika semakin banyak uang yang beredar di masyarakat, maka harga barang akan semakin tinggi. Dan sebaliknya, jika semakin sedikit jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka harga suatu barang akan semakin murah.

Berikut ini adalah rumus jumlah uang yang beredar.

M = k.P atau P= 1/k.M

Artinya:
M ( money) = jumlah uang yang beredar
P (Price) = tingkat harga barang
K = konstanta (faktor tetap bila segala sesuatu tidak berubah)

Menurut teori yang disampaikan oleh Ricardo ini, teori ini sangat sederhana karena kecepatan peredaran uang tidak diperhatikan. Oleh karenanya, teroi ini tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Teori transaksi (Transaction Velonity Theory)

Irving Fisher menyampaikan teroinya yang berbunyi “nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar, kecepatan uang yang beredar, dan jumlah barang yang diperdagangkan. Nilai uang dapat dihitung dengan rumus di bawah ini;

M X V = P X T atau P = M/T X V

Artinya:
M (money) = jumlah uang yang beredar
V (velocity of circulation) = kecepatan peredaran uang
P (price) = harga
T ( transaction of goods) = jumlah barang yang diperdagangkan

Teori ini lebih baik dari teori sebelumnya yang disampaikan oleh David sebab pada teroi Irving Fisher, kecepatan uang yang beredar dan jumlah barang yang diperdagangkan diperhatikan.

3. Teori Cash and Balance Equation

D.H Robertson memiliki teroi tentang “cash and balance equation”. Sebelumnya, Fisher meninjau uang melalui transaction velocity atau kecepatan peredaran uang. Di dalam teori ini, uang ditinjau melalui cash balance atau jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas. Robertson mengubah teori fiisher menjadi seperti ini;

M = K X T X P atau P = M/T X I/K

Artinya:
M = jumlah uang yang beredar
K = lama rata-rata uang menganggur di kas
T = jumlah barang yang diperdagangkan
P = tingkat harga

4. Teori Persediaan Kas (Cash Balance Theory).

Alfred Marshal menyampaikan mengenai teori persediaan kas (Cash Balance Theory). Pada teori ini, hal yang diperhatikan adalah hubungan uang dengan pendapatan nasional. Tentu saja pada teori Marshal berbeda dengan teori-teori sebelumnya yang lebih memperhatikan kepada hubungan jumlah uang dengan harga. Teori ini menyebutkan bahwa tinggi rendahnya nilai uang tergantung pada jumlah uang yang disimpan atau ditahan untuk persediaan kas.

Rumus matematika Marshal adalah sebagai berikut ini;

M = K X P X l

Artinya ;
M = jumlah uang yang beredar
K = konstanta (keinginan untuk menahan uang sebagai persediaan kas)
P = tingkat harga
I = income atau pendapatan

Itulah sobat, beberapa teori uang. Dari rumus-rumus tersebut, rumus yang paling mendekati kenyataan adalah milik Marshal. Jangan lupa like dan share. Terima kasih atau kunjungannya ke bangkusekolah.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*